Kamis, 02 April 2009

stop penggunaan kata AUTIS sebagai olok-olokan

aku copas dari http ://sillystupidlife.com/, dan dengan izin lah yaw.........lebih enak langsung liat ke sana aja bacanya....warna warni...

nb. aku dulu juga suka pake' istilah ini.....tapi mungkin mulai sekarang, dikurangi aja kali' ya........eh..maksudnya stop......



TIME TO SPEAK OUT


Ok,  dalam rangka hari AUTIS sedunia, 2 April…. Saya ingin menggugah anda semua…Please… STOP MENGGUNAKAN KATA “AUTIS” DALAM BERCANDAAN ANDA SEHARI-HARI!!!Dulu ketika memutuskan untuk menulis pada sillystupidlife… tidak pernah terpikir saya akan punya interaksi dengan dunia maya ini. Dunia dimana akhirnya saya menemukan banyak sekali sahabat :)(Terima kasih sudah menerima saya menjadi sahabat kalian… I love you guys :) )

Yang terbayang dulu hanya nyampah, nyampah dan nyampah…. Menumpahkan semua isi hati saya dan mengeluarkan semua uneg-uneg tanpa menyakiti hati orang-orang yang ada disekeliling saya.Lalu lahirlah karakter silly,… yang mewakili seluruh rasa yang meluap dan ingin saya keluarkan dalam diri saya.  


 Let’s say,… Silly is a dark side of me… Dark Side of my character. Dan saya tidak pernah malu untuk mengakui ini…. As I know,… everybody has their own dark side character in their life. BOONG AJA KALO ENGGAK… Kalo ada yang karakternya baek2 doang semua… saya sembah-sembah deh… Anda layak masuk surga!!!, hehehe… :)

Dan karena saya hanya ingin nyampah,… tapi tidak ingin diganggu oleh pria-pria hidung belang didunia blogoshpere… saya mencantumkan kalau saya ini thirthy something,… sudah menikah dan punya anak, bernama Anya… which is came from this words… ANak saYA… ANYA…

Kenapa saya menutupi identitas saya? Apa karena saya pengen keganjenan???… Hahaha… TIDAK sama sekali.Gak ada! Tidak ada intensi apa-apa… Saya hanya ingin nyampah tanpa ada yang tahu siapa saya… Hanya ingin menumpahkan kekesalan saya pada hidup,… pada org-orang disekeliling saya,.. pernikahan saya yg very complicated,… kehidupan yang kadang tidak berpihak pada saya… dan pada kelelahan saya menghadapi buah hati saya,… yang memiliki kebutuhan khusus… AUTIS!!.

Mungkin bagi sebagian orang, tidak penting,… bahkan beberapa dari kalian menjadikannya sebagai bahan OLOK-OLOKAN dan BECANDAAN SESAMA BLOGGER… *pentung-pentung*


But by the time being,… everything changes….Semakin lama… semakin banyak saya menumpahkan sampah-sampah hati saya… Semakin saya merasa… Walaupun ada banyak alasan untuk saya menangis,… 

Namun SELALU ADA SEJUTA ALASAN yang membuat bisa saya tersenyum dan mengucap syukur akan apa yang Tuhan hadirkan dalam hidup saya.***


I. AWAL MENULIS

Diawal-awal saya tidak pernah mengakui kalau anak saya autistic. Yang saya tahu hanayalah membiarkan setan liar dalam diri saya menumpahkan semua sumpah serapah dalam hati saya melalui tulisan-tulisan saya. Saya tidak ingin nama saya didunia nyata, yang memang sudah banyak berkecimpung dibidang sosial menjadi rusak dan ternodai hanya karena emosi & nafsu liar sosok silly yang saya create.Mari berkenalan dengan Sosok Silly…    Silly is a very independent woman, cerdas, tegas dan tahu betul apa yang dia mau.

Tidak takut pada apapun, dan tidak suka bergantung pada siapapun.Terkadang Silly memang berubah menjadi sosok manja… yang dulu sempat saya “bunuh” karena rasa marah saya pada kehidupan, pada orang tua saya…. Kedekatan saya kembali dengan papa membuat saya kembali menjadi seekor “Kitten”…. Anak kucing yang manja… yang akan sangat jarang sekali bahkan hampir tidak akan pernah anda temui ketika berhadapan dengan my real me…(Bokkk… Gimana mo manja??,… mo saingan ama anak??, Ahakhakhakhakhakhakhakhakahakhak).Dan kedekatan dengan papa saya melahirkan “kitten” itu kembali dalam diri saya.Tapi entah kenapa,… mungkin karena kesintingan saya,… tahu-tahu tulisan-tulisan saya malah banyak yang baca. Dan semakin sering saya nyampah… semakin banyak yang ikutan ngakak guling-guling di blog ini, hahahahahhaha…*pentung nihhhh,…. pentung nihhh* :P***

II. STARTED TO ADMIT THAT MY KID HAS A SPECIAL NEEDS

Semakin banyaknya teman-teman yang membaca tulisan gila ini membuat saya mengurungkan niat untuk menulis dan mengakui kalau anak saya AUTISTIK… Terutama ketika membaca tulisan teman-teman blogger… yang dalam tiap KOPDAR selalu menuliskan tentang keriuhan mereka, namun disatu sisi tiap blogger selalu sibuk dengan laptop dan BB masing-masing.Mereka mengolok-oloknya dengan menggunakan kata… BLOGGER AUTIS.

Hal yang cukup melukai hati saya sebetulnya… Hanya saja…. saya tidak ingin menghilangkan kesenangan teman-teman saya bercanda-canda dengan menyatakan perasaan saya… Saya lebih memilih untuk melupakan perasaan saya,… dan pura-pura ikut tertawa bersama sahabat saya… which is really hurt actually :)Belakangan…

Saya mulai menghentikan menulis hal-hal yang negatif… yang hanya berisi keluhan-keluhan saja… Saya mulai melihat anak saya, ANYA… sebagai ANUGRAH YANG TERINDAH… dan mulai menulis betapa saya cinta pada anak saya, pada semua anak-anak yang senasib dengan anak saya.

Saya lebih beruntung, karena Anya diberi TALENT yang luar biasa oleh TUHAN… diusia dini dia sudah pandai bermain PIANO… alat musik yang sangat saya sukai, dan bisa bikin saya termehek-mehek jika melihat orang bisa bermain piano.Tapi bagaimana dengan orangtua lain yang anak autisnya lebih parah dari anak saya, yang tidak seberuntung Anya???Dan ketika dikehidupan nyata… saya semakin hari semakin banyak berhadapan dengan anak-anak autistik… dan melihat betapa lelahnya orangtua mereka…
STRUGGLING WITH THEIR AUTISM KIDS… maka sekaranglah saatnya saya bicara…


***III.STOP MENGGUNAKAN KATA “AUTIS” DALAM BERCANDAAN ANDA SEHARI-HARI!!!  


 “LOHHH???… Kok gitu sih?, kenapa mesti dibawa-bawa perasaan sih sil?… Ahhhh, Silly gak asik nih,.. Gak asikkk banget anaknya. Gak open minded… I thought you’re smarter than that, Sil !!!”Iya,… Mungkin ini yang akan kalian bilang ketika membaca ini,… Tapi ketika kalian semua tahu betapa sulitnya memiliki anak-anak autistik,… bagaimana setiap hari kami menangis membesarkan mereka… mungkin kalian semua akan berubah pikiran.Saya tahu konsekwensinya, bahwa setelah ini mungkin ada beberapa teman yang tidak suka pada saya,… but I’ll take the risk…. Saya tahu kalian sahabat saya selama ini… jadi saya yakin kalian akan mengerti mengapa saya… BICARA.

Saya tidak suka ketika mendengar orang menggunakan kata-kata AUTIS dalam setiap olok-olokan sehari-hari…. STOP USING AUTIS ON YOUR DAILY JOKES

Coba inget-inget lagi dehhh….    Pernah nggak kita bercanda bilang,… “Ih, Gue asik banget sama iPod/BB/HP gue, berasa autis dehh”.   

Pernah nggak, kita menegur teman yang tampak asyik sendiri dan bilang,… “Autis banget sih loe!!! Ngumpul bareng yang lain dong!!!!”    Pernah nggak, kita mendengar teman kita bercanda seperti itu dan kita ikut tertawa????Setelah itu…

Bayangkan ini….

Pernah nggak kita membayangkan,… Sebentaaar saja…. kita menjadi orangtua dari anak autistik….    Bayangkan bahwa berkomunikasi dengan anak yang menjadi curahan jiwa ternyata sangatlah sulit…    Kita tatap matanya dengan penuh cinta,… tapi dia tak membalas…    Kita peluk dia dengan penuh kasih sayang,… tetapi ia menghindar….    Kita ajari dia dengan kesungguhan yang penuh,… tapi ia malah mengacuhkan anda,…  bahkan tidak peduli.    Kita jagai dia dengan penuh kehati-hatian… tetapi dia malah mencelakai dirinya sendiri dengan memotong tangannya, menyetrika jari jemarinya, bermain tanpa menyadari bahaya sehingga membuat dia terjatuh dan kepalanya bocor…Pernah gak kita membayangkan… sebentarrrrr saja… menjadi orangtua dari anak atuistik…    Ketika kita bingung bagaimana menghadapi saat-saat dia mengamuk tanpa sebab yang jelas…    Memukul-mukul dadanya karena tidak tahu rasa apa yang ada didadanya… Yang dia tahu hanya dadanya sakit… dan dia berharap dengan memukul dadanya… rasa itu akan hilang???…    Pernahkah kita membayangkan rasanya ketika melihat anak kita memukul-mukul kepalanya ketika dia marah dan tidak tahu bagaimana mengontrol perasaannya sendiri…    Membenturkan kepalanya ketembok atau kelantai, karena dia tidak tahu apa yang membuat kepalanya sakit… Dia hanya berharap ketika membenturkan kepalanya ketembok… rasa sakit itu akan hilang….    Pernahkah kita tahu…. bagaimana rasanya ketika kita mencoba untuk memeluk dan menenangkannya… dia malah menggigit kita…???    Ketika kita anak-anak lain sudah bersekolah, anak kita bahkan belum bisa berkomunikasi sama sekali….Lalu sekarang bayangkan,…. KITA,…  melihat orang lain yang bercanda seperti tadi. Bagaimanakah rasanya?

Semoga Anda tergugah…. Stop bulliying our feelings, as a parents of autism child… by using our kids dissorder as your DAILY JOKES!!!


Ya, berhentilah “melukai” perasaan orangtua dari anak-anak autistik… dengan menggunakan kata-kata AUTIS sebagai bahan olok-olokan sehari-hari… They have struggling enough with their kids. Jangan lagi tidak peduli dengan melukai perasaan mereka, karena saya tahu… kita semua… anda dan saya… adalah… BLOGGER PEDULI. :)

Label: